Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Sindrom FoMO (Fear of Missing Out) pada Remaja

Penulis

  • Dina Rasmita USU
  • Mutia Unvi Zahara Universitas Sumatera Utara
  • Dwi Karina Ariadni Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.53861/lontarariset.v5i2.444

Kata Kunci:

Remaja, FoMO, Media sosial

Abstrak

Media sosial mengalami perkembangan pesat seiring dengan berjalannya zaman, akibatnya banyak orang di zaman sekarang menggunakan media sosial dalam kesehariannya terutama para remaja. Sindrom FoMO berhubungan erat dengan rasa kecemasan yang terjadi akibat takut kehilangan momen atau trend yang tersebar di internet. Hal ini berhubungan erat dengan remaja yang berisiko tinggi mengidap sindrom FoMO. Penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan sindrom FoMO pada remaja. Metode penelitian ini yaitu literature review dengan menggunakan artikel 10 tahun terakhir, artikel dengan desain kuantitatif dengan pendekatan korelatif. Hasil penelitian ini didapatkan 8 artikel dan 8 artikel ditemukan bahwa adanya hubungan signifikan intensitas penggunaan media sosial dengan sindrom FoMO pada remaja. Penggunaan media sosial yang tinggi pada remaja menyebabkan seorang remaja berisiko tinggi mengalami sindrom FoMO. Penggunaan media sosial yang berlebihan menyebabkan remaja merasa cemas dan akan menyebabkan ketergantungan pada penggunaan media sosial. Remaja dapat menggunakan media sosial mereka dalam batas yang aman untuk menghindari resiko sindrom FoMO.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

2024-12-02

Cara Mengutip

Rasmita, D., Zahara, M. U., & Ariadni, D. K. (2024). Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Sindrom FoMO (Fear of Missing Out) pada Remaja. Lontara Journal of Health Science and Technology, 5(2), 77–83. https://doi.org/10.53861/lontarariset.v5i2.444

Terbitan

Bagian

Lontara, Desember 2024