Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Sindrom FoMO (Fear of Missing Out) pada Remaja
DOI:
https://doi.org/10.53861/lontarariset.v5i2.444Kata Kunci:
Remaja, FoMO, Media sosialAbstrak
Media sosial mengalami perkembangan pesat seiring dengan berjalannya zaman, akibatnya banyak orang di zaman sekarang menggunakan media sosial dalam kesehariannya terutama para remaja. Sindrom FoMO berhubungan erat dengan rasa kecemasan yang terjadi akibat takut kehilangan momen atau trend yang tersebar di internet. Hal ini berhubungan erat dengan remaja yang berisiko tinggi mengidap sindrom FoMO. Penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan sindrom FoMO pada remaja. Metode penelitian ini yaitu literature review dengan menggunakan artikel 10 tahun terakhir, artikel dengan desain kuantitatif dengan pendekatan korelatif. Hasil penelitian ini didapatkan 8 artikel dan 8 artikel ditemukan bahwa adanya hubungan signifikan intensitas penggunaan media sosial dengan sindrom FoMO pada remaja. Penggunaan media sosial yang tinggi pada remaja menyebabkan seorang remaja berisiko tinggi mengalami sindrom FoMO. Penggunaan media sosial yang berlebihan menyebabkan remaja merasa cemas dan akan menyebabkan ketergantungan pada penggunaan media sosial. Remaja dapat menggunakan media sosial mereka dalam batas yang aman untuk menghindari resiko sindrom FoMO.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Dina Rasmita, Mutia Unvi Zahara, Dwi Karina Ariadni
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Lontara Journal Of Health Science And Technology is licensed under Creative Commons.
The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0).
The Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under “the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.