Studi Kandungan Boraks pada Bakso dan Mie Kuning dengan Metode Uji Kertas Tumerik
DOI:
https://doi.org/10.53861/lontarariset.v4i2.399Kata Kunci:
Meatballs, Yellow Noodles, Tumeric TestAbstrak
Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh agar dapat melakukan berbagai aktivitas (Kemenkes, 2015). Berbagai jenis makanan dapat kita temukan dengan mudah, baik itu makanan tradisional maupun makanan yang mengikuti tren selera dari masyarakat. Salah satu makanan yang menjadi makanan favorit bagi semua kalangan, baik anak-anak, dewasa maupun orang tua yaitu bakso. Permasalahan pada makanan yang beredar di masyarakat yaitu keinginan pedagang agar makanan yang dijual bisa tahan atau awet sehingga banyak dari pedagang yang menggunakan bahan pengawet kimia untuk membuat makanan dapat disimpan dalam waktu lama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan boraks pada bakso dan mie kuning yang di jual di Pasar Sentral, Kecamatan Wajo Kota Makassar dengan menggunakan metode tumerik (Kunyit). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain studi cross sectional untuk mengidentifikasi kandungan boraks pada bakso dan mie kuning. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar sampel yang diperiksa dalam penelitian ini tidak mengandung bahan kimia boraks yaitu 83,3 % dan hanya ditemukan 16,7 % sampel yang mengandung boraks. Bakso dan mie kuning yang dijual di Pasar Sentral Kecamatan Wajo layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat, namun tetap waspada kemungkinan adanya makanan yang masih menggunakan bahan pengawet boraks.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Lontara Journal Of Health Science And Technology is licensed under Creative Commons.
The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0).
The Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under “the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.