Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Perilaku Pemberian Bedak Bayi Dengan Kejadian Ruam Popok Pada Bayi
DOI:
https://doi.org/10.53861/lontarariset.v4i2.377Kata Kunci:
Pengetahuan, Perilaku, Bedak Bayi, Ruam PopokAbstrak
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ruam popok pada bayi adalah 25% dari 6.840.507.000 bayi yang lahir di seluruh dunia pada tahun 2017. Sedangkan angka kejadian diaper rash atau ruam popok Indonesia memiliki setidaknya 22 juta anak di bawah usia lima tahun, dimana 7-35% di antaranya mempengaruhi anak laki-laki dan perempuan. di bawah usia tiga tahun dan mencapai 10% dari populasi 220-240 juta. Tujuan Dilakukannya Penelitian Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dan perilaku pemberian bedak bayi dengan kejadian ruam popok (diaper rash) pada bayi di pmb miftahul jannah. Metode penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan cross sectional.Dengan Populasi Semua Ibu yang mengalami kejadian ruam popok dim pmb miftahul jannah yang berjumlah 34 responden. desain penelitian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar kuisioner. teknik pengambilan data sampel yaitu 34 responden .Analisis data menggunakan chi- squre (tabel silang). Hasil Penelitian Ini didapatkan Ada hubungan pengetahuan (p-0.026). Perilaku pemberian bedak (p=0.020), dengan Kejadian Ruam popok pada bayi Prreeklamsia Di PMB miftahul jannah didapatkan adanya hubungan yaitu pengetahuan (p=0.026), perilaku (p=0.020).
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Lontara Journal Of Health Science And Technology is licensed under Creative Commons.
The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0).
The Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under “the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.