Gambaran Kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) pada Penderita Demam Tifoid
DOI:
https://doi.org/10.53861/lontarariset.v4i1.353Kata Kunci:
Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT), Demam Tifoid, Salmonella typhiAbstrak
Demam tifoid adalah penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Salmonella typhi yang terdapat di usus halus akan berkembang biak kemudian menghasilkan endotoksin, di mana endotoksin yang dihasilkan merupakan kompleks lipopolisakarida dan dianggap berperan penting pada patogenesis demam tifoid. Apabila masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan kondisi tubuh menjadi lemah, sehingga memudahkan bakteri Salmonella typhi menyerang jaringan tubuh seperti hati dan menyebabkan kadar SGPT meningkat. Kerusakan hati pada penderita demam tifoid berupa perubahan hepatomegali, ikterus, biokimia dan histopatologis. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) pada penderita demam tifoid di RSUD Haji Kota Makassar. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan populasi sampel sebanyak 10 pasien penderita demam tifoid. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 10 sampel penderita demam tifoid ditemukan 6 sampel yang memiliki kadar SGPT normal, dan 4 sampel memiliki kadar SGPT tinggi, dengan kadar tertinggi sebesar 95,2 µl dan kadar terendah adalah 15,9 µl. Dapat disimpulkan bahwa meningkatnya kadar SGPT pada penderita demam tifoid dikarenakan beratnya aktivitas fisik serta keseringan konsumsi obat-obatan tertentu.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Lontara Journal Of Health Science And Technology is licensed under Creative Commons.
The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0).
The Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under “the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.