Analisis Kadar Asam Salisilat Pada Krim Anti Jerawat yang Diperjualbelikan Di Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.53861/lontarariset.v3i1.264Kata Kunci:
Asam Salisilat, Krim Anti Jerawat, Uji Warna, SpektrofotometriAbstrak
Krim anti jerawat banyak diminati khususnya bagi manusia yang mengalami masalah jerawat. Pada krim anti jerawat, salah satu senyawa yang sering ditambahkan untuk mencapai efek yang diinginkan yaitu senyawa asam salisilat, yang bekerja sebagai zat keratolitik, anti inflamasi, analgesik, bakteriostatik, serta fungistatik. Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.42.1018 Tahun 2010 tentang kosmetik, asam salisilat diperbolehkan jika tidak melebihi 2%. Asam salisilat bekerja dengan meningkatkan kelembapan kulit dan mendorong proses pengangkatan sel kulit mati. Dalam pengobatan jerawat, asam salisilat bekerja dengan mengurangi peradangan (pembengkakan dan kemerahan) dan membersihkan pori-pori yang tersumbat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar asam salisilat pada krim anti jerawat yang tidak terdaftar di BPOM yang diperjualbelikan di Kota Makassar dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian kualitatif dengan metode Uji warna didapatkan 2 sampel positif dari 5 sampel. Pada uji kuantitatif dengan metode spektrofotometri didapatkan hasil kadar asam salisilat pada sampel A yaitu 1,2083% dan sampel B yaitu 61,875%.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Lontara Journal Of Health Science And Technology is licensed under Creative Commons.
The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.
The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0).
The Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license allows re-distribution and re-use of a licensed work on the conditions that the creator is appropriately credited and that any derivative work is made available under “the same, similar or a compatible license”. Other than the conditions mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright violations.