PENGARUH PENAMBAHAN AMONIUM KLORIDA PADA PEMERIKSAAN ZIEHL NEELSEN TERHADAP JUMLAH BASIL TAHAN ASAM

Authors

  • Annisa Mutiara Dwika Suiz Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
  • Ichsan Hadipranoto Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
  • Roni Afriansya Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
  • Umi Rosidah Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Keywords:

Tuberkulosis, Amonium Klorida, BTA

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi tantangan kesehatan hingga kini yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Metode penegakan diagnosis tuberkulosis yang direkomendasikan oleh WHO yaitu pemeriksaan mikroskopis metode Ziehl Neelsen. Pada pemeriksaan mikroskopis Ziehl Neelsen memiliki beberapa kelemahan, salah satunya yaitu adanya mukoprotein pada sputum berpotensi mengakibatkan ketidakakuratan dalam menghitung jumlah Basil Tahan Asam (BTA). Oleh karena itu, diperlukan penambahan larutan amonium klorida yang dapat berperan sebagai agen mukolitik sehingga dapat meningkatkan identifikasi jumlah BTA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan amonium klorida pada pemeriksaan Ziehl Neelsen terhadap jumlah BTA. Penelitian ini menggunakan desain True Experimental dengan Postest Only Control Group Desain. Populasi pada penelitian ini adalah sputum positif dari pasien tuberkulosis yang diperiksa di Balabkes Provinsi Jawa Tengah. Sampel yang digunakan yaitu sputum positif TB paru dengan hasil scanty yang diberikan 3 perlakuan yaitu sputum tanpa penambahan amonium klorida (kontrol) dan sputum dengan penambahan amonium klorida konsentrasi 1% dan 2%. Data dianalisis meggunakan uji One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penambahan amonium klorida pada pemeriksaan Ziehl Neelsen terhadap jumlah BTA. Penambahan amonium klorida konsentrasi 2% adalah yang paling banyak meningkatkan identifikasi BTA, jika dibandingkan dengan kelompok tanpa penambahan amonium klorida (kontrol) dan penambahan amonium klorida konsentrasi 1% sehingga disarankan untuk digunakan terutama pada sampel sputum yang mengandung sedikit BTA.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Astuti, A., Mada, U. G., Nurmansyah, D., Analis, A., Borneo, K., Banjarbaru, L., Normaidah, N., & Mangkurat, U. L. (2020). Menggunakan Naoh 4 % Dan Tanpa Naoh 4 % Terhadap Penemuan Sentrifugasi Menggunakan Naoh 4 % Dan Tanpa Naoh. May.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. (2023). Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2023. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 1–1006. https://jateng.bps.go.id/publication/2023/02/28/754e4785496c09ab1f787570/provinsi-jawa-tengah-dalam-angka-2023.html.

Supriyanto, Bambang., Rahayu, Muji. (2011). Amonium Klorida 10% dan Sentrifugasi pada Penemuan Bakteri Mycobacterium tuberculosis untuk Diagnosis Tuberculosis Paru. Jurnal Teknologi Kesehatan, 7(2).

Firdaous, A. K. (2014). Hasil Kultur Lowenstein Jensen pada Spesimen dengan Mikroskopis Scanty.

Frida, E., Ibrahim, S., & Hardjoeno, H. (2018). Analisis Temuan Basil Tahan Asam Pada Sputum Cara Langsung Dan Sediaan Konsentrasi Pada Suspek Tuberkulosis. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, 12(2), 62–64. https://doi.org/10.24293/ijcpml.v12i2.844

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Tuberkulosis Tatalaksana Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 4(1), 1–126.

Latifah, I., Zuraida, Z., Sulistiawati, R. D., & Susanti, E. (2022). Uji Sensitivitas dan Uji Spesifisitas Metode Mikroskopis Terhadap Tes Cepat Molekuler (TCM) dalam Diagnosis Mycobacterium tuberculosis Pada Pasien Suspek TB Paru Di RS. Simpangan Depok. Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan, 8(2), 200–208. https://doi.org/10.37012/anakes.v8i2.1199

Meliati, D. (2013). Kajian Awal Pengaruh Diagnosis Tuberkulosis pada Sputum dengan Penambahan Ammonium Klorida. 93–96.

Rasool, G., Khan, A. M., Mohy-Ud-Din, R., & Riaz, M. (2019). Detection of mycobacterium tuberculosis in afb smear-negative sputum specimens through MTB culture and GeneXpert® MTB/RIF assay. International Journal of Immunopathology and Pharmacology, 33. https://doi.org/10.1177/2058738419827174

Sayekti, E., Silalahi, I. H., Anita Zaharah Jurusan Kimia, T., Tanjungpura, U., & Hadari Nawawi, J. H. (2015). Reaksi Substitusi Gugus Hidroksi Pada Sitronelol Dengan Klorida Menggunakan Campuran Amonium Klorida Dan Asam Sulfat (Substitution Reaction of Hydroxy of Citronellol With Chloride Using a Mixture of Ammonium Chloride and Sulphuric Acid). ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia, 11(2), 135–146.

Siregar, S., & Purba, N. (2019). Seminar Pengaruh Kecepatan Sentrifugasi Terhadap Pembacaan Mikroskopis BTA pada Pasien. 178–181.

Siregar, S., Supriatin, Y., & Noor, L. (2017). Efektivitas Variasi Garam Salmiak (NH4Cl) Dan Sentrifugasi Pada Pemeriksaan Basil Tahan Asam Penderita Tuberculosis. Jurnal Teknologi Laboratorium, 6(2), 46. https://doi.org/10.29238/teknolabjournal.v6i2.91

Suryawati, B., Saptawati, L., Putri, A. F., & Aphridasari, J. (2019). Sensitivitas Metode Pemeriksaan Mikroskopis Fluorokrom dan Ziehl-Neelsen untuk Deteksi Mycobacterium tuberculosis pada Sputum. Smart Medical Journal, 1(2), 56. https://doi.org/10.13057/smj.v1i2.28704

Widya, R. R., & Maharani, C. (2022). Evaluasi Strategi Dots (Directly Observed Treatment Short Course) Di Puskesmas Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun 2021. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(4), 485–492. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/34460

World Health Organization. (2022). Annual Report of Tuberculosis. In Annual Global TB Report of WHO (Vol. 8, Issue 1). https://www.who.int/teams/global-tuberculosis-programme/tb-reports/global-tuberculosis-report-2022%0Ahttps://www.who.int/teams/global-tuberculosis-programme/tb-reports/global-tuberculosis-report-2022#:~:text=context of global...-,Download,-Read More%0Ahtt

Downloads

Published

2024-12-22